Datangnya Pertolongan Allah, Hanya Dari Mereka Yang Berperang
Hadirnya Khilafah Islam dan berbondong-bondongnya kaum muslimin dari seluruh dunia hijrah ke bumi Khilafah, membuat Syiah kaget setengah mati, terlebih setelah melihat kemenangan demi kemenangan kaum muslimin, membuat rasa ciut dan gentar dalam dada orang-orang Syiah.
Ribuan orang-orang Syiah mengungsi keluar dari wilayah Khilafah, karena mereka tidak akan bisa dan diterima oleh masyarakat Ahlus Sunnah setelah kekejaman yang mereka lakukan, dan mereka yang tergabung dalam tentaranya, ada yang bertaubat, kocar kacir menjauh dari wilayah Khilafah, dan ada juga yang ditakdirkan terbunuh ditangan para mujahidin.
Kini kaum muslimin di Irak dan Syam dapat hidup damai tanpa Syiah, para mujahidin melindungi mereka. Kabar mengenai betapa amannya wilayah Khilafah dari Syiah membuat banyak kaum muslimin ditempat lain hijrah demi melindungi agama dan nyawa mereka. Bahkan mereka mulai mendaftarkan anak-anak mereka sebagai bagian dari tentara Khilafah.
Terdapat sebuah hadits yang masyhur mengenai Thaifah Manshurah (Kelompok Yang Ditolong Oleh Allah),
“Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang berperang karena perintah Allah. Mereka dimenangkan Allah atas musuh mereka. Tidak memberi madharat kepada mereka orang-orang yang menyelisihi mereka, hingga datang hari kiamat dan mereka di atas yang demikian itu.” (HR Muslim)
Berkata Ibnu Taimiyah RHM dalam fatwanya tentang wajibnya memerangi Tartar –ketika menyebutkan Tha’ifah Manshurah– : “Adapun tha’ifah (kelompok) yang berada di Syam, Mesir, dan sebagainya, maka mereka pada saat ini sedang berperang untuk mempertahankan dan membela agama Islam, dan mereka adalah manusia yang paling berhak termasuk dalam Tha’ifah Manshurah yang disebutkan oleh Nabi Shalallahu’alihi Wassalam .” (Majmû` Fatâwâ: XVIII/253)
Allah telah menjamin bahwa akan ada sebuah kelompok yang senantiasa berperang, mereka terus berperang, dimana dalam riwayat yang lain diceritakan bahwa manusia pada saat itu banyak mencela mereka dan menyelisihi (tidak sepakat) dengan sikap-sikap mereka, namun celaan-celaan mereka itu tidak memberikan efek sedikitpun kepada eksistensi kelompok tersebut. Kelompok itulah yang ditolong oleh Allah dan diberikan kemenangan demi kemenangan hingga akhirnya mereka memerangi Dajjal bersama Imam Mahdi.
Dari hadits ini dapat ditarik kesimpulan, bahwa hanya dengan jalan peperanganlah Allah akan memberikan pertolongan dan keamanan terhadap kaum muslimin. Hanya mereka yang berperang, memegang senjata, yang dapat melindungi umat islam, yang dapat memberikan rasa aman terhadap kaum muslimin. Dan senjata mereka, bukanlah senjata karatan karena tak pernah dipakai, bukan senjata yang hanya untuk dipajang dan untuk gaya-gayaan saja, tetapi senjata yang setiap harinya membunuh musuh-musuh Allah.
Maka wajar saja jika para mujahidinlah yang berhasil menegakkan kekhilafahan, karena mereka telah sesuai dengan golongan yang akan ditolong oleh Allah. Dan apapun celaan yang dikeluarkan untuk mereka, tidak berpengaruh apapun, karena yang mencela hanya via medsos, dan banyak juga yang menggunakan bahasa yang tidak dimengerti mujahidin (bukan bahasa arab), dan lokasi keberadaannya pun jauh dari wilayah kekhilafahan, sudahlah tinggal di negara yang jauh, di kota terpencil, masuk gang sempit lagi!
Adapun mereka yang mencela dan sampai terdengar kepada mujahidin, tidaklah memiliki hujjah yang kuat untuk membubarkan mujahidin dan kekhilafahan. Dan mereka yang memilih konfrontasi langsung, atas izin Allah mereka semakin terpecah belah, dan semakin sempit wilayahnya.
Catatan :
Tulisan ini adalah bagian ke 2 dari 4 Artikel, Yaitu :
0 komentar:
Posting Komentar