Untuk
mendukung Jihad, Syaikh Anwar al-Awlaki mengingatkan kaum Muslimin
untuk waspada terhadap orang-orang munafik yang bisa membahayakan kaum
Muslimin. Menurut Syaikh al-Awlaki, kelompok-kelompok munafik ini masih
banyak di sekeliling kita dan ia mengingatkan bagaimana cara Rasulullah
memerangi orang-orang munafik itu, yaitu dengan membongkar dan
mengungkap kebohongan-kebohongan mereka.
Bagian ke-2 dari tiga tulisan
14. Hati-Hati dengan Kelompok Munafik
Untuk
mendukung Jihad, Syaikh Anwar al-Awlaki mengingatkan kaum Muslimin
untuk waspada terhadap orang-orang munafik yang bisa membahayakan kaum
Muslimin. Menurut Syaikh al-Awlaki, kelompok-kelompok munafik ini masih
banyak di sekeliling kita dan ia mengingatkan bagaimana cara Rasulullah
memerangi orang-orang munafik itu, yaitu dengan membongkar dan
mengungkap kebohongan-kebohongan mereka.
"Jika
peperangan dengan kaum kafir adalah peperangan dengan pedang.
Peperangan dengan dengan kaum munafik adalah peperangan dengan
kata-kata. Karena kaum munafik bersembunyi dibalik agama untuk
menyebarkan isu-isu beracun mereka dan cara untuk melawan mereka adalah
dengan mengungkapkan kebenaran dan mengungkap kebohongan-kebohongan
orang munafik itu dengan senjata al-Quran dan Sunnah," tulis al-Awlaki.
Orang-orang
munafik bisa tampil dengan sosok yang karismatik atau mengesankan orang
lain, tapi sebenarnya itu semua hanya kepalsuan belaka.Seperti firman
Allah dalam QS 63;4 yang isinya "Dan apabila kami melihat mereka,
tubuh-tubuh mereka akan memjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata,
kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang
tersandar, mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan
pada mereka . Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah
terhadap mereka. Semoga Allah membinasakan mereka ..."
Siapa
kaum munafik itu? Mereka bisa datang dari para ulama dan orang-orang
yang menganut ideologi menyimpang. Kelompok seperti ini harus diungkap,
siapa sebenarnya mereka.
15. Menularkan Semangat Jihad pada Orang Lain
Menularkan
semangat jihad pada orang lain merupakan salah satu bentuk ibadah dan
setiap kaum Muslimin diminta untuk melakukan perbuatan terpuji ini
seperti firman Allah swt dalam QS 8;65 "Hai Nabi, kobarkanlah semangat
para mukmin itu untuk berperang ..." dan QS 4;84 "Maka berperanglah kamu
pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban
kamu sendiri. Kobarkanlah semangat para Mukmin (untuk berperang).
Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang kafir-kafir itu. Allah sangat
besar kekuatan dan amat keras siksaannya."
16. Melindungi Mujahidin dan Menjaga Rahasia Mereka
Seorang
Muslim harus membiasakan dirinya untuk bisa menjaga rahasia, menjaga
lidah untuk melindungi saudara-saudara Muslim kita. Syaikh al-Awlaki
mencontohkan sikap sahabat Rasulullah yang menolak permintaan istrinya
agar menceritakan rahasia yang dikatakan Rasullullah pada sahabat itu.
Umat Islam, tulis Awlaki, harus membiasakan diri hanya berkata yang
perlu saja.
Kerja
yang berkaitan dengan jihada atau perang gerilya adalah kerja yang
penuh rahasia. Musuh-musuh Islam selalu berusaha untuk merekrut kalangan
orang Islam sendiri untuk melakukan infiltrasi. Musuh-musuh Islam itu
akan mengatakan bahwa mereka ingin melindungi umat Islam, dan jika perlu
mengikutsertakan para ulama agar membenarkan tindakan musuh-musuh Islam
itu.
Oleh
sebab itu, salah satu kewajiban kaum Muslimin adalah melindungi para
Mujahidin. Seorang Muslim yang memata-matai Muslim lainnya tidak lebih
dari perbuatan orang kafir. Allah berfirman," ...Barang siapa diantara
kamu mengambil mereka sebagai pemimpin, maka sesungguhnya orang itu
termasuk golongan mereka ..."
17. Mendoakan Para Mujahidin
Jangan
meremehkan doa. Doakanlah para mujahidin dalam sujud-sujud kita. Dan
doa yang penting kita panjatkan untuk perjuangan para mujahidin dalam
setiap salat adalah doa qunut. Kaum Muslimin harus mengingatkan para
imam salatnya ketika para mujahidin sedang berjuang di kancah
peperangan, karena itu adalah sunnah Rasulullah.
Dalam
sebuah hikayat, dalam sebuah peperangan, seorang pemimpin pasukan
Muslim memerintahkan tentaranya untuk melihat apa yang dilakukan
Muhammad bin Wasi' (salah seorang Muslim yang taat pada masa itu). Para
tentara itu kembali dan mengatakan bahwa mereka melihat Muhammad bin
Wasi' mengangkat tangannya dan berdoa. Pimpinan pasukan Muslim itu lalu
berkata, "Doa pada Allah lebih disukai dari pada ribuan tentara !"
18. Memantau dan Menyerbarkan Berita tentang Jihad Para Mujahidin
Terus
mengikuti informasi-informasi tentang perjuangan para Mujahidin sangat
penting bagi kaum Muslimin; -Agar semangat jihad tetap menyala di hati
kaum Muslimin -Memperkuat rasa solidaritas pada sesama umat Islam
-Mendorong kaum Muslimin untuk ikut berjihad ketika kita melihat
tindakan para mujahidin yang pemberani-pemberani itu dan mendorong kaum
Muslimin untuk rela mati syahid. -Kaum Muslimin akan melihat kebesaran
Allah, bagaimana Allah melindungi hamba-hambanya dan memberi mereka
kemenangan. Mendorong kaum Muslim untuk banyak membaca sejarah atau
buku-buku Fiqih tentang Jihad. Sehingga memahami bagaimana para
muhajidin mempraktekkan jihad berdasarkan petunjuk-petunjuk fiqih.
Pemberitaan tentang jihad adalah pemberitaan tentang kebaikan melawan
kejahatan, yang sudah ada sejak masa Nabi Adam dan akan terus ada sampai
akhir dunia. Ketika kaum Muslimin mengikuti informasi tentang
perjuangan jihad para mujahidin, mereka akan menjadi lebih dekat dengan
al-Quran dibandingkan dengan mereka yang tinggal di Menara Gading dan
tidak peduli dengan berita-berita tentang jihad para mujahidin.
Meski
demikian, Syaikh Awlaki mengingatkan agar kaum Muslimin mengikuti
informasi tentang perjuangan para mujahidin dari sumbers-sumber yang
asli. Karena jika kita menyebarkan informasi yang tidak benar, kita sama
saja dengan kaum munafik. Allah berfirman dalam alquran surat 4;83 "Dan
apabila datang kepada mereka tentang berita tentang keamanan ataupun
ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya
pada rasul dan ulim amri diantara mereka, tentulah orang-orang yang
ingin mengetahui kebenarannya akan dapat mengetahuinya dari mereka
(rasul dan ulil amri)."
19. Menyebarluaskan tulisan-tulisan para Mujahidin dan Para Ulamanya
Syaikh
al-Awlaki menyayangkan sebagian kaum Muslimin yang menganggap para
mujahidin kurang mendapat dukungan dari para ulama, tidak memiliki
strategi yang jelas dalam perjuangannya dan tindakan mereka dianggap
sebagai tindakan yang spontan dan reaktif.
Syaikh
Awlaki menilai semua anggapan itu tidak benar karena banyak ulama dan
cendikiawan yang sekarang mendukung jihad. Ia mengakui, banyak
tulisan-tulisan para ulama dan cendikiawan Muslim yang berusaha
memelintir aturan-aturan berjihad dalam syariah Islam. Tapi banyak juga
para ulama yang memberikan penjelasan yang benar tentang jihad, yang
menegaskan bahwa para mujahidin hanya takut pada Allah dalam jihadnya
dan tidak akan melakukan hal-hal yang tidak menyenangkan orang lain,
jika hal itu dibenci Allah. Para ulama itu kata Syaikh Awlaki, merujuk
tulisan-tulisan mereka pada Quran dan Hadits, merujuk pada pendapat
ulama seperti Ibn Hajar, al-Nawawi, al-Qurtubi, Ibn Kathir, Ibn
Taymiyyah dan empat imam. Adalah kewajiban umat Islam untuk menyebarkan
pengetahuan itu misalnya lewat buku-buku, pamflet, blog, email dan
cara-cara lainnya.
20. Mengeluarkan Fatwa Mendukung Perjuangan Mujahidin
Banyak
ulama yang berani berkata apa adanya demi kebenaran. Kaum Muslim harus
mendukung para ulama itu dan menyebarkan fatwa-fatwa yang mereka
keluarkan. Banyak kaum Muslimin yang menyetujui cara-cara yang dilakukan
para mujahidin tapi mereka tidak berani melakukannya sampai ada ulama
yang membenarkan metodologi para mujahidin itu. Para generasi muda
Muslim membutuhkan tuntunan para ulama yang jujur dan berani berkata
benar.
21. Menyediakan Informasi pada para ulama dan Imam dengan berita-berita tentang perjuangan para mujahidin.
Hal
ini dilakukan, karena ulama atau cendikiawan bukan berarti mereka tahu
segalanya. Para imam dan ulama harus disediakan material dan
informasi-informasi yang bagus.Mereka juga harus dibekali pengetahuan
dan informasi tentang perjuangan para mujahidin. Ummat harus
sering-sering mengingatkan atau berdiskusi tentang isu-isu terbaru
perjuangan para mujahidin dan hindari pertanyaan-pertanyaan
kontroversial yang terkesan mengkonfrontasi mereka. Berikan saran pada
para imam agar membahas isu-isu terbaru perjuangan para mujahidin dalam
khutbah-khutbah mereka.
22. Menjaga Kekuatan Fisik
Rasulullah
berkata, "Allah swt lebih mencintau kaum yang beriman lagi kuat
daripada kaum yang beriman tapi lemah ..." (HR Muslim). Kesehatan dan
kekuatan fisik adalah bagian dari persiapan berjihad. Karena menjadi
seorang mujahidin harus mampu berjalan selama berjam-jam, menempuh jarak
yang sangat jauh, mendaki gunung dan bukit dan mampu berlari dengan
cepat, bahkan sambil membawa perlengkapan yang berat. Di medan jihad,
mereka yang fisiknya lemah hanya akan menjadi beban bagi mujahidin
lainnya karena hanya akan memperlambat gerakan para mujahidin. Oleh
sebab itu, Syaikh al-Awlaki menyarankan agar kaum Muslimin membiasakan
diri melatih tubuhnya dengan berolah raga serta menjaga kesehatan.
23. Latihan Senjata
Latihan
menggunakan senjata adalah bagian yang sangat penting untuk persiapan
jihad. Allah berfirman,"Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan
apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambatkan untuk
berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah,
musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya,"
(QS. 8;60) Karena pentingnya latihan menggunakan senjata, maka, jika
latihan semacam itu tidak mungkin dilakukan di negara masing-masing,
maka kaum Muslimin bisa menyediakan dana dan waktu untuk belajar ke
negara lain.
24. Latihan Memberikan Pertolongan Medis
Dalam
banyak situasi, para mujahidin tidak punya akses ke rumah sakit. Dalam
situasi seperti ini, para mujahidin harus bisa memberikan pertolongan
pertama dan ini membutuhkan pengetahuan dan latihan yang sesuai dengan
kondisi dan situasi di tempat berjihad. Salah satunya bisa dilakukan
dengan melakukan kordinasi dengan saudara-saudara mereka sesama Muslim
yang memiliki ketrampilan ini.
25. Mempelajari Fiqih Jihad
Selain
mempelajari ilmu fiqih tentang jihad, kaum Muslimin juga harus
mengetahui fatwa-fatwa ulama yang terkait dengan isu-isu yang dihadapi
para mujahidin sekarang ini, misalnya tentang aturan-aturan jihad,
masalah korban dan kerusakan fisik yang ditimbulkan, hubungan dengan
aparat keamanan pemerintahan non Muslim, pemerintahan negeri-negeri
Muslim sekarang ini, serta nilai-nilai jihad itu sendiri.
26. Melindungi dan Mendukung Para Mujahidin
Ketika
para mujahidin dalam bahaya, kaum Muslimin berkewajiban melindungi
mereka. Mungkin tindakan ini akan membahayakan, tapi itulah pengorbanan
yang bisa kita lakukan untuk Allah swt. Syaikh al-Awlaki mencontohkan
Taliban yang melindungi para mujahidin dari negara-negara asing,
walaupun untuk itu mereka harus kehilangan kekuasaannya. Menurut Awlaki,
itu bukan kekalahan tapi sebuah kemenangan.
Allah
swt berfirman,"Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta
berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman
dan memberi pertolongan (pada orang-orang muhajirin), mereka itulah
orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan
rezeki yang mulia. (QS 8;74)
27. Membangun Akidah Walaa' dan Baraa'
Seorang
mujahidin harus memiliki pemahaman yang kuat tentang ketaqwaan dan
kesetiaan pada Allah swt. Kaum Muslimin harus memahami bahwa Allah swt
tidak akan memberikan kita kemenagan jika kita masih memiliki rasa cinta
dalam hati kita pada musuh-musuh Allah. Allah tidak memberikan
kemenangan pada rasul-rasul dan pengikutnya, sampai ketaqwaan dan
kesetiaan mereka pada Allah benar-benar lengkap, sampai mereka
benar-benar menjauhkan diri dari orang-orang kafir.
28. Memenuhi kewajiban terhadap para tawanan perang Muslim
Para
ulama mengatakan bahwa kaum Muslimin punya kewajiban untuk membebaskan
saudara-saudara seiman mereka yang menjadi tawanan perang, meski mereka
harus mengeluarkan dana yang besar. Saat ini, banyak mujahidin yang
terlupakan dan mereka terkurung dalam sel-sel penjara di seluruh dunia.
Umat Islam harus terus disadarkan tentang keberadaan mereka, mendoakan
dan mengupayakan pembebasan mereka.
29. Menjadi mujahidin lewat internet
Kaum
Muslimin bisa menjadi "mujahidin internet" dengan cara menggunakan
media dunia maya untuk menyebarluaskan seruan jihad dan berita-berita
tentang perjuangan para mujahidin. Bisa dengan cara membukan forum
diskusi, email, membuat situs internet, menulis artikel tentang
mujahidin dan perjuangannya, dan lain-lain. (bersambung ke bagian 3)
0 komentar:
Posting Komentar